Parameter Utama Udara Tekan

Pada setiap kesempatan bertemu dengan klien, saya selalu menekankan untuk mengenali kebutuhan udara tekan mereka. Digunakan untuk apa, berapa tekanan kerjanya, berapa kapasitasnya, serta apa persyaratan-persyaratan yang mengikuti aplikasi udara tekan tersebut.

Kegunaan udara tekan sudah saya tulis di tulisan saya terdahulu (baca: di sini). Dari sana kemudian kita bisa mengetahui pada tekanan kerja berapa dan berapa kapasitas yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Kedua parameter ini, tekanan dan kapasitas, adalah parameter utama untuk memilih air compressor.

Tekanan dinyatakan dalam bar atau kg/cm2, atau bisa juga kPa bila dalam satuan SI. Sedangkan dalam satuan british sebagai psi (pound per square inch). Keduanya biasanya disertai (a) atau (g) yang menyatakan titik referensinya. “A” mewakili atmosfer sedangkan “G” mewakili gauge. Soal  satuan ini, saya juga pernah menuliskannya terdahulu (baca di sini).

Kapasitas dinyatakan dalam volume per satuan waktu. Misalkan m3/min, m3/hr, liter/detik. Sedangkan dalam satuan british sering dinyatakan dalam cfm (cubic feet per minutes).

Kedua parameter ini kemudian menentukan tipe compressor apa yang akan digunakan. Apakah reciprocating, rotary screw atau centrifugal. Tentang tipe compressor ini akan saya tuliskan terpisah.

Kedua parameter ini kemudian akan menentukan pula parameter ketiga: power (tenaga). Seberapa besar tenaga yang dibutuhkan compressor untuk menghasilkan kapasitas tertentu. Semakin besar kapasitas, maka semakin besar pula tenaga yang digunakan.Tenaga ini dihasilkan oleh motor listrik ataupun engine. Yang menggunakan motor kemudian sering disebut dengan stationary compressor. Sedangkan yang menggunakan engine disebut portable compressor.

Kapan menggunakan yang stationary dan kapan menggunakan portable, sepenuhnya tergantung dari beberapa hal, misalnya: aplikasi udara tekan, dimana menggunakannya serta bagaimana dengan ketersediaan sumber listrik. Apabila digunakan pada area dimana listrik susah didapatkan, maka penggunaan portable compressor adalah pilihannya. Misalkan untuk area pertambangan serta konstruksi infrastruktur yang masih jauh dari ketersediaan listrik. Perlu dicatat, biaya awal pembelian portable compressor selalu lebih mahal karena harga engine juga lebih mahal dibandingkan dengan motor listrik. Demikian halnya untuk biaya pengoperasian di Indonesia, saat tulisan ini dibuat, biaya operasi portable compressor juga lebih mahal. Pernah kejadian, ada salah satu klien yang operatornya harus berurusan dengan polisi karena membeli solar sebagai bahan bakar portable compressor untuk jatah solar subsidi, dan bukan solar industri yang memerlukan kuota minimal.

Oia, ada satu konvensi yang berlaku untuk mengidentifikasi suatu compressor. Biasanya model  compressor terdiri dari huruf dan angka. Untuk angka pada stationary compressor menunjukkan nominal motor power-nya. Sedangkan angka pada portable compressor menunjukkan berapa kapasitasnya. Sedangkan tekanan ditunjukkan dengan huruf dan atau angka. Misalkan, Ingersoll Rand ML75, adalah stationary compressor dimana angka 75 menunjukkan nominal motor power 75 KW (kilowatt). Demikian halnya berlaku untuk air compressor pabrikan Atlas Copco. Sedangkan untuk portable compressor, misalkan Airman PDS390, angka 390 menunjukkan 390 cfm.

***

Dengan mengetahui ketiga parameter utama: tekanan kerja, kapasitas dan power, apakah kemudian kita bisa memilih air compressor yang tepat untuk udara tekan tertentu? Belum.

Kita harus mengecek kembali kebutuhan udara tekan sebagaimana yang dinyatakan. Apakah mensyaratkan oil-free, sebagaimana aplikasi di industri makanan dan minuman? Begitu halnya syarat ISO 8573 tentang kualitas udara tekan.

Jadi kembali lagi, kenali betul kebutuhan udara tekan, baru kemudian bisa memilih compressor berdasarkan parameter-parameter di atas.

[kkpp, 28.04.2011]

4 pemikiran pada “Parameter Utama Udara Tekan

    1. Tergantung dari rated pressure-nya dan pabrikannya. Umumnya sih, 10-13 m3/mnt. Oia, istilah dihasilkan rasanya juga kurang pas, karena compressor tidak menghasilkan (to produce) tetapi menyalurkan, makanya istilah lain dari kapasitas adalah free air delivered.

      Suka

  1. Tulisan yang mantap pak,. Oia pak, saya mau membuat inovasi di tempat saya bekerja yaitu pabrik srmen di bidang belt conveyor. Saya ingin menggunakan udara bertekanan untuk membersihkan sisa kotoran yang tidak mampu dibersihkan oleh primary scrapper. Namun kondisi udara bertekanan harus continue selama belt beroperasi. Apa tidak bahaya kalau compressor shark tersebut hidup terus menerus selama 12 jam pak ???

    Suka

Tinggalkan komentar